Jumat, 18 Desember 2015

Meningkatkan Wawasan Petani Melalui Internet



Mengunjungi petani, ngobrol,  mendengarkan  masalah yang dihadapi pada lahan pertanian serta membantu mengatasi masalah  merupakkan hal biasa yang dilakukan oleh para penyuluh.  Namun ada cara yang lebih asyik dan menyenangkan untuk meningkatkan minat para petani terhadap informasi-informasi terbaru di bidang pertanian  yaitu menggunakan internet bersama petani.  Cara ini telah dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Desa Wae Ri’i,  Kec . Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Dengan membawa laptop dan paket internet  mengunjungi para petani akan memudahkan penyuluh untuk membagi  informasi yang diperlukan baik mengenai  budidaya, permasalahan pertanian, cara mengatasi masalah, serta kesuksesan petani di wilayah lain yang bisa ditiru. Cara ini bisa dicoba oleh para penyuluh lain  untuk  meningkatkan wawasan dan gairah petani  dalam menekuni usahanya  juga gairah penyuluh di lapangan.

Rabu, 16 Desember 2015

PROPOSAL BUDIDAYA TERNAK KAMBING



A.  LATAR BELAKANG
Ternak kambing  atau sering disebut juga ternak ruminansia kecil merupakan ternak yang sangat populer di kalangan petani di Indonesia terutama yang berdomisili di areal pertanian/ perkebunan. Selain lebih mudah dipelihara, cepat berkembang biak, dapat memanfaatkan limbah dan hasil ikutan pertanian, ternak kambing/domba juga memiliki pasar yang selalu tersedia setiap saat dan hanya memerlukan modal yang relatif sedikit bila dibandingkan ternak yang lebih besar seperti ternak sapi.
Dengan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, permintaan daging di Indonesia sangat banyak. Namun permintaan yang banyak tersebut tidak diimbangi dengan produksi yang memadai. Sehingga negeri kita ini masih mengandalkan impor daging. Memang peternakan di Indonesia ini semakin bertambah banyak, namun masih dalam skala kecil. Jika ditotal, produksi daging dalam negeri hanya mencapai sekitar 400.000 ton/tahun. Sehingga masih terbuka peluang bagi siapapun yang ingin berbisnis daging, khususnya daging kambing.
Ternak kabing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaanya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 – 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan dan tata laksana.
Apabila pengelolaan usaha ternak kambing dapat dilaksanakan secara optimal maka akan lebih memberikan manfaat yang nyata dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi petani peternak. Apalagi apabila didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang mendukung dan memadai sebagai sumber pakan ternak maka usaha ternak kambing/ domba akan lebih mudah untuk dilaksanakan oleh berbagai lapisan masyarakat.
Peluang  bagi kita semua yang ingin bisnis peternakan  terutamanya ternak kambing secara tradisional dan modern karena mempunyai potensi yang sangat lah besar asalkan di kelola dengan sangat lah serius dan di bekali dengan ilmu pengetahuan anda yang cukup untuk dapat  mengembangkan ternak kambing  modern ini.
Saat ini mulai banyak peternak kambing yang sudah mengunakan kemajuan teknologi dalam mengembangkan ternak kambing mereka . dengan adanya kemajuan ini peternak kambing semakin tertata dengan baik dan efektif .   beberapa hal yang banyak perubahan dari teknologi ini yaitu dari cari pemberian pakan , jenis pakan  dan kandang yang modern. 

B.  GAMBARAN KELOMPOK TANI
Kelompok Tani  Karya Mandiri  telah dibentuk sejak tahun 2008.  Jumlah anggota kelompok sebanyak  23 orang yang semuanya berdomisili di Desa Wae Ri’i  Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Pada dasarnya kelompok ini mengupayakan kegiatan usaha tani yang terintegrasi dengan cara optimalisasi pemberdayaan potensi yang ada. Lahan pekarangan sebagai lahan potensial diupayakan pemberdayaannya untuk kegiatan pertanian, baik pertanian hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sementara ini pemanfaatan lahan pekarangan anggota kelompok disesuaikan dengan potensi masing-masing anggota terutama disesuaikan dengan kemampuan ekonomi (keuangan) anggota. Sejauh ini kelompok tani belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun baik dari pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka menunjang programnya.

C. PERMASALAHAN
Keterbatasan dana untuk pengembangan ternak kambing  oleh masing-masing anggota kelompok.

D. MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Meningkatkan pendapat ekonomi anggota kelompok dan memenuhi permintaan  kambing di pasaran yang ada di dalam dan luar Kabupaten  Manggarai.
  2.   Memenuhi kebutuhan protein hewani yang berkualitas, sehat, dan aman untuk dikonsumsi.
  3.   Mendorong pemberdayaan, memperkuat kelembagaan pembibitan kelompok peternakan dalam mengembangkan agribisnis dalam pembagunan.
  4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, kemampuan wirausaha, pengembangan usaha ternak Kambing.
  5. Meningkatkan produktivitas hasil ternak Kambing.


E.  KEBUTUHAN DANA
Dalam melaksanakan program bantuan dana ternak Kambing oleh Kelompok Ternak Kambing diperlukan anggaran sebagai berikut :
No.
Nama Barang
Jmlh.
Satuan
Harga Satuan
Total (Rp.)
1.
Pembelian bibit kambing
30
Ekor
1.000.000
30.000.000
2.
Obat-obatan
1
paket
2.500.000
2.500.000
TOTAL
32.500.000

Pembuatan Kandang dilakukan secara swadaya oleh peternak.


F.  STRUKTUR KELOMPOK TANI
 Terlampir 


G. PENUTUP
Demikian prosposal ini disampaikan kepada Bapak  kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Manggarail untuk dijadikan bahan pertimbangan, atas perhatianya dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.




     Hormat kami
                                  Kelompok Tani
                                 “Karya Mandiri”
  
Ketua,



.............................






Mengetahui
Kepala Desa Wae Ri’i,


.............................

Penyuluh
Desa Wae Ri’i


...................................


  



Slide Kisah Sukses Seorang Petani Desa Wae Ri'i




Selasa, 08 Desember 2015

PROPOSAL BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR

Kolam Ikan Air Tawar milik  masyarakat Desa Bangka Jong


PROPOSAL
KELOMPOK TANI “SUMBER HIDUP”
DESA BANGKA JONG  KECAMATAN  WAE RI’I
KABUPATEN  MANGGARAI
Alamat : Desa Bangka Jong, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai

Nomor             : 04/KLPK-SH/MGR/XII/2015   Ruteng, 10 Desember   2015
Lampiran         : 1 (satu) berkas
Perihal             : Proposal Budidaya Ikan Air Tawar

Kepada Yth.
Bupati Manggarai
  Cq. Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
        Kabupaten Manggarai
di –
                      R u t e n g

Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan kepada Bapak  proposal Budidaya Ikan Air Tawar   Kelompok Sumber Hidup, Desa Bangka Jong, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai dalam rangka mendukung peningkatan  usaha kelompok di bidang perikanan.

Kami sangat berharap agar Bapak Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan  Kabupaten Manggarai  memberikan perhatian terhadap usaha kami sebagai bentuk konkrit dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Desa Bangka Jong.

Demikian usulan kami ini, atas perhatian bapak terdahulunya kami ucapkan terima kasih.

                                                  Hormat kami
                                                Kelompok Tani
                                                    “Sumber Hidup”
Ketua,



.........................






Mengetahui:
Kepala Desa Bangka Jong,


..............................

Penyuluh
Desa  Bangka Jong


..................................



A.  LATAR BELAKANG
Desa Bangka Jong  merupakan salah satu desa  yang terdapat di Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Kodisi masyarakat di desa Bangka Jong rata-rata  masih ada yang  tergolong dibawah garis kemiskinan ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah pengangguran dari anak-anak lulus sekolah yang belum mendapatkan kesempatan kerja. Untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang ada di Desa Bangka Jong, perlu dilakukan upaya-upaya melalui pengembangan berbagai usaha pertanian berdasarkan potensi wilayah yang  dimiliki.
Salah satu potensi yang dimiliki oleh desa Bangka Jong adalah ketersediaan air untuk pengembangan budidaya perikanan air tawar. Budidaya perikanan air tawar sebenarnya sudah dikembangkan oleh beberapa masyarakat desa Bangka Jong namun masih secara tradisionil dan  hasilnya untuk dikonsumsi sendiri.
Pengembangan usaha Budidaya Ikan Air Tawar sebagai usaha alternatif di sektor pertanian cukup memberikan prospek pasar yang baik hal ini ditandai semakin meningkatnya kebutuhan perbaikan kualitas hidup dan dari tahun ke tahun semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk yang berimplikasi terhadap bertambahnya permintaan akan ikan air tawar baik di di dalam maupun diluar Kabupaten Manggarai. Potensi pasar dari usaha budidaya ikan masih sangat besar, terbuka dan relatif mudah secara lokal maupun regional. Untuk mengembangkan usaha dimaksud, potensi yang dimiliki masih sangat  terbatas dan menemui kendala dalam hal akses dengan lembaga-lembaga Pemerintah dikarenakan lemahnya sumber daya kelompok.
Selain itu pengembangan usaha budidaya ikan merupakan alternatif usaha yang mendukung dan menguntungkan yang berbasis pemberdayaan masayarakat, karena sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat sehari-hari, modal awal dan pengolahannya terjangkau yang di dukung oleh pemanfaatan sumber daya alam. Wilayah Desa Bangka Jong  memiliki lahan perikanan darat yang sangat baik serta kondisi iklim yang mendukung untuk budidaya ikan.
Berdasarkan letak geografisnya, Desa Bangka Jong  Kecamatan Wae Rii sangat potensial untuk pengembangan wirausaha di bidang perikanan darat antara lain: 1)      Skala usaha dapat disesuaikan dengan keterbatasan yang ada pada petani. 2)    Kegitan budidaya ikan mudah dan dapat dikelola serta dikembangkan oleh petani. 3)    Tidak mengharuskan penggunaan teknologi tinggi, dan ketersedian sarana dan prasarana serta bahan baku yang melimpah. 4)    Dapat tangani oleh tenaga kerja keluarga : baik suami ataupun isteri. 5) Berdampak positif, untuk perkembangan ekonomi dan untuk memperkuat daya belinya di era gelobal ini.
Dengan kelompok pengembangan budidaya ikan ini, diharapkan memperoleh banyak  manfaat langsung oleh masyarakat dan keuntungan yang lebih besar untuk memperbaiki taraf hidup bagi anggota kelompok khususnya dan bagi masyarakat padaumumnya.

B.  GAMBARAN KELOMPOK TANI
Kelompok Tani  Sumber Hidup  telah dibentuk sejak tahun 2008 dengan jumlah anggota kelompok sebanyak  58 orang yang semuanya berdomisili di Desa Bangka Jong  Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Pada dasarnya kelompok ini telah mengupayakan berbagai kegiatan usaha tani, memiliki lahan potensial untuk pengembangan Perikanan Air Tawar  di lingko Norang.

C. PERMASALAHAN
Dalam pelaksanaannya masih menemukan berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi kelompok dalam pengembangan budidaya dan manajemen diantaranya:
1. Terbatasnya kemampuan sumber daya modal untuk pengembangan usaha, karenalemahnya kondisi ekonomi anggota sehingga tingkat produksi masih relatif rendah.
2. Terbatasnya wawasan dan pengetahuan anggota dalam keterampilan teknis budidayadan manajemen usaha.

D. MAKSUD DAN TUJUAN
1.   Meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga tani utamanya anggota kelompok tani budi daya ikan tawar.
2.  Menyediakan kebutuhan masyarakat konsumen akan ikan dengan harga yang terjangkau guna peningkatan akan kebutuhan protein hewani.
3.    Mengembangkan potensi daerah di bidang wirausaha budidaya perikanan darat
4. Turut serta memberdayakan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan budidayaikan yang dicirikan oleh tiga macam kegiatan usaha ekonomi, yaitu (1) pembibitan ikan (2) usaha budidaya ikan dan (3) permodalan bergulir
5.    Menciptakan lapangan usaha lapangan usaha bagi masyarakat pedesaan, yaitu (1) budidaya ikan secara intensif, (2) usaha tani pembibitan ikan.
6.    Sebagai pilot project atau tempat belajar bagi anggota masyarakat sekitar yang ingin membudidayakan ikan air tawar dan penyediaan bibit ikan.

E.      DASAR PELAKSANAAN
Dasar Pelaksanaan Kegiatan ini adalah :
1.    Program Pemerintah Kabupaten Manggarai  melalui Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
2.    Program Kerja Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i
3.    Program Kerja Pemerintah Desa Bangka Jong


F.  KEBUTUHAN USAHA PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
Dalam rangka pengembangan usaha budidaya ikan air tawar   maka  Kelompok Tani Sumber Hidup  Desa Bangka Jong  Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai membutuhkan  :
1.    Bibit Unggul Ikan Air Tawar                 :  20.000 ekor
2.    Pakan Ikan                                           :  1 Paket
3.    Kolam Pembenihan                              :  1 Paket


G. STRUKTUR KELOMPOK TANI
Terlampir


H. PENUTUP
Demikian prosposal ini disampaikan kepada kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Manggarail untuk dijadikan bahan pertimbangan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.



                                                  Hormat kami
                                                Kelompok Tani
                                                    “Sumber Hidup”
Ketua,



.........................






Mengetahui:
Kepala Desa Bangka Jong,


..............................

Penyuluh
Desa  Bangka Jong


..................................









Kamis, 26 November 2015

PROPOSAL PENGEMBANGAN TANAMAN CENGKEH


A.  LATAR BELAKANG
Komoditas Cengkeh memegang peranan penting dalam pembangunan perkebunan khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya karena kontribusinya yang nyata dalam penyediaan kebutuhan bahan baku terutama bagi industri rokok kretek, peningkatan pendapatan petani, peningkatan devisa negara, penyediaan kesempatan kerja ditingkat on farm, industri farmasi dan perdagangan serta sektor informal.
Saat ini sebagian besar hasil cengkeh (± 90 %) digunakan sebagai bahan baku pembuatan industri rokok kretek (PRK), sisanya untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan obat – obatan. Oleh karenanya tidak dapat disangkal bahwa peran cengkeh dalam perekonomian nasional cukup besar terutama dalam bentuk penerimaan cukai rokok pada tahun 2009 sebesar Rp 50,5 triliun dan pada tahun 2010 mencapai Rp. 58 triliun.
Kondisi cengkeh nasional mengalami pasang surut mengingat fluktuasi harga cengkeh yang cukup besar dan biaya panen dan pengolahan cukup tinggi. Sementara itu di sisi teknis, tanaman cengkeh mempunyai karakteristik yang khas yaitu adanya panen besar diikuti  panen kecil pada tahun berikutnya serta panen raya pada periode tertentu. Pada saat panen besar atau panen raya harga cenderung menurun sampai dibawah break event yang mengakibatkan petani merugi dan kemudian tidak memelihara tanamannya. Hal tersebut mengakibatkan pertanaman kurang baik dan produktivitas rendah. Sementara itu kondisi di lapangan menunjukan bahwa banyak tanaman cengkeh yang sudah tua dan rusak, adanya serangan Hama/Penyakit, kurangnya pemeliharaan tanaman dan belum menggunakan bibit unggul. Untuk itu, dalam rangka mempertahankan keseimbangan penawaran dan permintaan cengkeh dalam jangka panjang,  diperlukan upaya–upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan guna  meningkatkan produktivitas cengkeh dimaksud sekaligus  meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Manggarai adalah perluasan areal  tanaman Cengkeh.
Desa Wae Ri’i merupakan  salah satu  desa di  kecamatan Wae Ri’i  Kabupaten Manggarai   Provinsi  Nusa Tenggara Timur memiliki lahan yang subur untuk mengembangkan  berbagai jenis tanaman pertanian. Salah satu tanaman yang sangat diminati oleh masyarakat karena memiliki harga jual  cukup tinggi adalah tanaman Cengkeh. Tanaman cengkeh sudah dikembangkan oleh masyarakat Wae Ri’i namun populasinya  masih sangat terbatas  sehingga tidak memberikan nilai tambah untuk meningkatkan pendapatan. Disamping itu dalam pengembangannya petani belum menggunakan bibit unggul  sehingga hasil produksi tidak sesuai yang diharapkan.
Dalam rangka mensukseskan program Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Manggarai, maka desa Wae Ri’i   dapat dijadikan sebagai salah satu wilayah pengembangan tanaman cengkeh.

B.  GAMBARAN KELOMPOK TANI
Kelompok Tani  Golo Ri’i  telah dibentuk sejak tahun 2008 dengan jumlah anggota kelompok sebanyak  31 orang yang semuanya berdomisili di Desa Wae Ri’i  Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Pada dasarnya kelompok ini telah mengupayakan berbagai kegiatan usaha tani, memiliki lahan potensial untuk pengembangan Cengkeh seluas 25 ha di lingko Jong, Tagi, Pinggang dan Nunang.

C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman cengkeh melalui penerapan teknologi budidaya  dan penggunaan bibit unggul.
2.     Meningkatkan pendapatan petani cengkeh di lokasi kegiatan
3.     Mendukung pengembangan kawasan cengkeh
4. Memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri  

D.   DASAR PELAKSANAAN
Dasar Pelaksanaan Kegiatan ini adalah :
1. Program Pemerintah Kabupaten Manggarai  melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2.    Program Kerja Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i
3.    Program Kerja Pemerintah Desa Wae Ri’i


E.  KEBUTUHAN DANA
Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tanaman Cengkeh 25 Ha :
-       Biaya pengadaan bibit         : 5.100 koker x Rp. 15.000   : Rp.   76.500.000
-       Biaya pembersihan lahan     : 500 HOK x Rp. 40.000      : Rp.   20.000.000
-       Biaya penggalian lubang      : 250 HOK x Rp. 40.000      : Rp.   10.000.000
-       Biaya Penaman                  : 125 HOK x Rp. 40.000      : Rp.     5.000.000
T o t a l                                                                     : Rp. 111. 500.000

Jenis  pekerjaan/bahan yang tidak termuat dalam kebutuhan dana dilakukan/disiapkan secara swadaya oleh anggota kelompok.

F.  STRUKTUR KELOMPOK TANI
Terlampir


G. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat untuk mendapat perhatian Bapak Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan  Kabupaten Manggarai sebagai bentuk dukungan bagi kami dalam mengembangkan usaha pengembangan tanaman Cengkeh di desa Wae Ri’i.
Atas perhatian dan bantuan Bapak kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami

Kelompok Tani
“Golo Ri’i”
Ketua,



.............................







Mengetahui:
Kepala Desa Wae Ri’i,


..............................

Penyuluh
Desa Wae Ri’i


.............................