Rabu, 03 Juni 2015

Praktek Lapangan Budidaya Jagung



Pada Pelatihan Budidaya Jagung Dalam Rangka Mensukseskan Program UPSUS Tahun 2015

Sebanyak 24 orang  peserta Pelatihan Budidaya Jagung mengikuti praktek lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2015 di Desa Nao – Kecamatan Satar Mese Barat. Peserta pelatihan merupakan para penyuluh pertanian yang menangani pengembangan Jagung program UPSUS Tahun 2015, berasal dari  3 kabupaten Manggarai Raya antara lain  Kab.  Manggarai sebanyak  9 orang, Kab. Manggarai Timur 9 orang dan Kab. Manggarai Barat  6 orang.

Desa Nao  ditetapkan  sebagai  tempat belajar   karena selain dianggap telah berhasil dalam pengembangan jagung juga karena tersedia lahan yang cocok untuk praktek  para penyuluh, mulai dari pengolahan lahan sampai dengan pengamatan hama dan penyakit tanaman. 

Sebelum melakukan praktek lapangan peserta berdialog dengan kelompok tani yang diwakili oleh kelompok tani Melati.   Saat dialog ketua kelompok berbagi  pengalaman kesuksesan kelompoknya dalam    pengembangan jagung di wilayah tersebut. “Dulu kami menanam jagung secara tradisionil,  sehingga hasilnya tidak maksimal, namun setelah mendapat petunjuk dari Penyuluh Peranian dengan  menggunakan teknik budidaya yang tepat, produksi  Jagung kami meningkat”, kata ketua kelompok Dominikus Leu. Lebih lanjut disampaikan “Sekarang kami menanam Jagung  dengan sistem legowo 2:1,  pengolahan tanah dan  pemupukan dilakukan sesuai petujuk PPL”. Pada kesempatan yang sama mewakili kelapa Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang  Bpk. Masimus Nambut menyampaikan “Saya sangat senang bisa bertemu pengurus dan anggota kelompok tani Melati Desa Nao dan merasa bangga karena program pemerintah sangat berhasil, ini berkat kerja keras  bersama. Kami berharap  kelompok tani di tempat lain juga akan seperti kelompok di desa ini”. 

Adapun praktek  lapangan yang dilakukan  oleh para penyuluh antara lain :

1.    Pembenihan
Sebelum ditanam benih direndam dengan Cruiser selama 24 jam selanjutnya pada saat benih ditanam, lubang tanam diberi  furadan. Tujuan dari kedua perlakuan ini adalah untuk mencegah serangan hama dan penyakit.

2.    Pengolahan Tanah
Setelah pembersihan lahan dilakukan pengolahan tanah, menggunakan   pola pengolahan minimum yaitu hanya mengolah tanah pada tempat penanaman jagung.  Hal ini dilakukan untuk  menghemat  biaya dan tenaga.

3.    Penanaman
Penamanan dilakukan dengan mengikuti garis kontur. Keuntungannya ketika hujan turun tanah dan unsur hara tidak tergerus  air hujan.  Penanaman menggunakan sistem legowo 2:1 dimana jarak antara tanaman 20 cm, antara baris 50 cm dan antara bedeng 100 cm.

4.    Pemupukan




Pupuk dasar diberikan sebelum penanaman Jagung, yaitu dengan menggunakan pupuk kandang. Pupuk dasar berfungsi untuk menyiapkan nutrisi bagi tanaman pada fase awal pertumbuhan. Sedangkan pupuk susulan I Urea dan POG  ditugal degan jarak 7 cm dari batang.  


5.    Pengamatan  OPT
Teknik yang dilakukan adalah :
  • Wawancara dengan petani. Informasi yang diperoleh hama yang sering muncul antara lain babi landak, babi hutan, tikus, belalang dan bekicot. Sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah  hawar daun. Teknik pengendalian yang telah dilakukan yaitu : menggunakan anjing pelacak untuk mengusir babi landak dan babi hutan, pengasapan untuk mengusir tikus sedangkan  belalang dan bekicot dilakukan secara mekanik dengan mengumpul dan memusnahkan hama tersebut.
  • Pengamatan langsung pada tanaman jagung. Dari hasil pengamatan OPT ditemukan beberapa jenis hama yang sedang menyerang tanaman jagung di lokasi pratek antara lain belalang, bekicot dan ulat tanah. Intensitas kerusakan yang ditimbulkan dari serangan tersebut masuk dalam kerusakan ringan. 
6.    Pembuatan Pupuk Bokasi
 


Tugas dan tanggungjawab  penyuluh sangat diperlukan dalam meningkatkan pencapaian target produksi jagung di masa yang akan datang, tidak hanya pada lokasi pengembangan jagung program UPSUS tetapi juga di seluruh wilayah 3 Kabupaten Manggarai Raya (Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Timur dan Kab. Manggarai Barat).  Penyuluh berperan dalam mentransfer informasi dan  teknologi yang telah diperoleh selama pelatihan berlangsung.

Ucapan terima kasih dan penghargaan   disampaikan kepada Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang yang merupakan instansi penyelenggara kegiatan pelatihan, nara sumber serta  segenap panitia dan semua pihak yang telah membantu dengan  totalitas, loyalitas dan  ketulusan sehingga  pelaksanaan  Pelatihan Budidaya Jagung  dari awal hingga akhir berjalan lancar sesuai  yang diharapkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar