Pada Pelatihan Budidaya Jagung Dalam Rangka Mensukseskan
Program UPSUS Tahun 2015
Sebanyak 24 orang peserta Pelatihan Budidaya Jagung mengikuti
praktek lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2015 di Desa Nao –
Kecamatan Satar Mese Barat. Peserta pelatihan merupakan para penyuluh pertanian
yang menangani pengembangan Jagung program UPSUS Tahun 2015, berasal dari 3 kabupaten Manggarai Raya antara lain Kab. Manggarai
sebanyak 9 orang, Kab. Manggarai Timur 9
orang dan Kab. Manggarai Barat 6 orang.
Desa Nao ditetapkan sebagai tempat belajar karena selain dianggap telah
berhasil dalam pengembangan jagung juga karena tersedia lahan yang cocok untuk praktek
para penyuluh, mulai dari pengolahan lahan sampai dengan pengamatan hama dan
penyakit tanaman.
Sebelum melakukan praktek
lapangan peserta berdialog dengan kelompok tani yang diwakili oleh
kelompok tani Melati. Saat dialog
ketua kelompok berbagi pengalaman kesuksesan kelompoknya dalam pengembangan jagung di wilayah tersebut. “Dulu
kami menanam jagung secara tradisionil,
sehingga hasilnya tidak maksimal, namun setelah mendapat petunjuk dari
Penyuluh Peranian dengan menggunakan teknik
budidaya yang tepat, produksi Jagung kami
meningkat”, kata ketua kelompok Dominikus Leu. Lebih lanjut disampaikan “Sekarang
kami menanam Jagung dengan sistem legowo
2:1, pengolahan tanah dan pemupukan
dilakukan sesuai petujuk PPL”. Pada kesempatan yang sama mewakili kelapa Balai
Besar Pelatihan Peternakan Kupang Bpk.
Masimus Nambut menyampaikan “Saya sangat senang bisa bertemu pengurus dan
anggota kelompok tani Melati Desa Nao dan merasa bangga karena program
pemerintah sangat berhasil, ini berkat kerja keras bersama. Kami berharap kelompok tani di tempat lain juga akan
seperti kelompok di desa ini”.
Adapun praktek lapangan yang dilakukan oleh para penyuluh antara lain :
1.
Pembenihan
Sebelum
ditanam benih direndam dengan Cruiser selama 24 jam selanjutnya pada saat benih
ditanam, lubang tanam diberi furadan.
Tujuan dari kedua perlakuan ini adalah untuk mencegah serangan hama dan
penyakit.
2.
Pengolahan Tanah
Setelah
pembersihan lahan dilakukan pengolahan tanah, menggunakan pola pengolahan
minimum yaitu hanya mengolah tanah pada tempat penanaman jagung. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya dan tenaga.
3.
Penanaman
Penamanan
dilakukan dengan mengikuti garis kontur. Keuntungannya ketika hujan turun tanah
dan unsur hara tidak tergerus air hujan. Penanaman
menggunakan sistem legowo 2:1 dimana jarak antara tanaman 20 cm, antara baris
50 cm dan antara bedeng 100 cm.
4. Pemupukan
Pupuk dasar diberikan sebelum penanaman Jagung, yaitu dengan menggunakan pupuk kandang. Pupuk dasar berfungsi untuk menyiapkan nutrisi bagi tanaman pada fase awal pertumbuhan. Sedangkan pupuk susulan I Urea dan POG ditugal degan jarak 7 cm dari batang.
5.
Pengamatan OPT
Teknik
yang dilakukan adalah :
- Wawancara dengan petani. Informasi yang diperoleh hama yang sering muncul antara lain babi landak, babi hutan, tikus, belalang dan bekicot. Sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah hawar daun. Teknik pengendalian yang telah dilakukan yaitu : menggunakan anjing pelacak untuk mengusir babi landak dan babi hutan, pengasapan untuk mengusir tikus sedangkan belalang dan bekicot dilakukan secara mekanik dengan mengumpul dan memusnahkan hama tersebut.
- Pengamatan langsung pada tanaman jagung. Dari hasil pengamatan OPT ditemukan beberapa jenis hama yang sedang menyerang tanaman jagung di lokasi pratek antara lain belalang, bekicot dan ulat tanah. Intensitas kerusakan yang ditimbulkan dari serangan tersebut masuk dalam kerusakan ringan.
Tugas dan tanggungjawab penyuluh sangat diperlukan dalam meningkatkan pencapaian target produksi jagung di masa yang akan datang, tidak hanya
pada lokasi pengembangan jagung program UPSUS tetapi juga di seluruh wilayah 3 Kabupaten Manggarai Raya (Kab.
Manggarai, Kab. Manggarai Timur dan Kab. Manggarai Barat). Penyuluh berperan dalam mentransfer informasi dan
teknologi yang telah diperoleh selama
pelatihan berlangsung.
Ucapan terima kasih dan
penghargaan disampaikan kepada Balai Besar Pelatihan
Peternakan Kupang yang merupakan instansi penyelenggara kegiatan pelatihan,
nara sumber serta segenap panitia dan semua pihak yang telah membantu
dengan totalitas, loyalitas dan ketulusan sehingga pelaksanaan Pelatihan Budidaya Jagung dari
awal hingga akhir berjalan lancar sesuai yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar