Senin, 08 Juni 2015

Budidaya Kembang Kol




1. Persyaratan Tumbuh


Iklim 
Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis bunga yaitu minimum 15.5-18 °C dan maksimum 24 °C. 

Di Indonesia, sebenarnya kubis bunga hanya cocok dibudidayakan di daerah pegunungan berudara sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl.  Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur tinggi, budidaya tanamankubis bunga juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl). Di dataran rendah, temperatur malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen yang lebih panjang. 

Media Tanam 
Tanah lempung berpasir lebih baik untuk budidaya kubis bunga dari pada tanah berliat. Tetapi tanaman ini toleran pada tanah berpasir atau liat berpasir. 
Kemasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan pengairan dan drainase yang memadai. 

Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik. Tanah tidak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) dan Boron (Bo) kacuali jika ketiga unsur hara mikro tersebut ditambahkan dari pupuk. 


2. Penyemaian  Benih



Penyiapan benih adalah sebagai berikut: 
  1. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis  yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 °C selama 5-30 menit. 
  2.  Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik akan tenggelam. 
  3.  Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah.


Penyemaian tanaman kembang kol dilakukan di dalam bumbung yang terbuat dari daun pisang atau kertas plastik dengan diameter 4-5 cm dan tingginya 5 cm atau dapat pula dalam polybag dengan ukuran 7×10 cm. Media yang digunakan yaitu campuran tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Media yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara mengukus media semai pada suhu 55-100˚C selama 30-60 menit kemudian ditutup dengan plastik selama 24 jam kemudian diangin-anginkan.
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan selama persemaian tanaman kembang kol antara lain :
  • Penyiraman dua kali sehari,
  • Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma disekitar tanaman
  • Pemupukan larutan urea dengan konsentrasi 0,5 gr per liter dan penyemprotan

3. Persiapan Lahan
Pembuatan Bedengan.
Lahan dibersihkan dari tanaman liar dan sisa-sisa akar kemudian dicangkul sedalam 40-50 cm, lalu dibuat bedengan selebar 80-100 cm dengan tinggi 35 cm. Jarak antar bedeng 40 cm . Pada lahan miring perlu dibuat parit diantara bedengan.

Pengapuran.
Dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5. Pengapuran dilakukan dengan dosis antara 1-2 ton/ha dalam bentuk kalsit atau dolomit. Kapur dicampurkan dalam tanah pada saat pembuatan bedengan.

Pemupukan.
Dilakukan pada saat pembuatan bedengan berlangsung dengan dosis pupuk kandang berkisar antara 12,5-17,5 ton/ha selain itu diberikan pula pupuk dasar berupa ZA, Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 250 kg yang disebar rata dan dicampur dengan tanah di bedengan.

 

4. Penanaman


Jarak tanam tanaman kembang kol adalah 50×50 cm untuk kultivar dengan tajuk yang melebar dan 45×65 cm untuk kultivar dengan tajuk tegak. Waktu tanam dilakukan pada pagi atau sore hari. Bibit yang ditanam yaitu yang telah memiliki 3-4 helai daun atau kira-kira berumur 1 bulan. Satu lubang tanam diisi dengan satu bibit. Sebaiknya pemindahan bibit dilakukan dengan hati-hati jangan sampai akar atau daunnya rusak.

 

5. Pemeliharaan

Penyulaman
Kegiatan Penggantian tanaman diutamakan  pada tanaman kembang kol yang rusak ( tidak sehat ) atau yang sudah mati, penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 MST.

Penyiangan
Dilakukan 7, 20, 30-35 HST dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Pada akhir fase vegetative kegiatan penyiangan tanaman distop dahulu.

Perempelan
Perempelan tunas yang keluar dari cabang dilaksanakan sedini mungkin agar ukuran dan kualitas massa bunga yang terbentuk optimal. Segera setelah terbentuk massa bunga, daun-daun tua diikat agar massa bunga ternaungi dari cahaya matahari. Penaungan ini berfungsi mempertahankan warna bunga supaya tetap putih.

Pemupukan
Selama masa pertumbuhan, tanaman diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali,yaitu:
  •  Pupuk susulan 1 diberikan 7-10 HST terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 150 kg/ha dan KCl 75 kg/ha
  •  Pupuk susulan 2 diberikan 20 HST terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha dan KCl 150 kg/ha
  •  Pupuk susulan 3 diberikan 30-35 HST terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 100 kg/ ha dan KCl 150 kg/ha.

Pengairan dan Penyiraman
Pengairan diberikan pada pagi dan sore hari. Pada musim kemarau penyiraman tanaman kembang kol dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.


Pengendalian HPT
Pengendalian hama dan penyakit tanaman kembang kol dilaksanakan melalui rotasi tanaman dengan tanaman selain famili kubis-kubisan, pengendalian biologis dengan mengaplikasikan organisme yang menjadi  musuh bagi hama dan mengaplikasikan pestisida biologis atau pestisida kimiawi.

Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan bibit yang bebas patogen dan penyakit, merendam benih di air panas ( 50˚ C ) atau di dalam fungisida / bakterisida selama 15 menit, sanitasi kebun, rotasi tanaman, menanam kultivar tahan penyakit, tidak menggunakan tanaman yang rusak akibat serangan hama, melaksanakan pembersihan patogen pada  media persemaian atau lahan, pemberian kapur pertanian pada lahan ber-pH asam dan membuang tanaman yang terkena penyakit. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit menyerang tanaman perlu diupayakan penyemprotan pestisida 2 minggu sekali.

6.  Pemanenan

Umumnya tanaman kembang kol dapat  dipanen pada umur 55-100 hari setelah tanam, tergantung dari kultivar yang ditanam.   Panen dilakukan pada pagi atau sore hari.  Setelah panen dilakukan maka  kegiatan berlanjut dengan penyortiran dan menyimpan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar