Gbr. Padi Sistem Legowo di Timung - Ds Golo Cador |
Sistem tanam padi
jajar legowo merupakan salah satu teknik budidaya yang dapat memberikan peluang
tanaman padi untuk berproduksi lebih tinggi dari sistem tanam biasa (sistem
tegel), selain itu sistem tanam padi jajar legowo memberikan berbagai kemudahan
diantaranya kemudahan dalam aplikasi pupuk, pengendalian gulma serta
pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Legowo di ambil
dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan
Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur
jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi
berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak
berada di pinggir.
Tipe sistem
jajar Legowo
1. Jajar Legowo 2:1 – Setiap dua baris diselingi satu
baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam
baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam
barisannya.
2. Jajar Legowo 3:1 – Setiap tiga baris tanaman padi di
selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak
tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
3. Jajar Legowo 4:1 – setiap empat baris tanaman padi
diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk
Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam
barisannya
Berikut
merupakan gambar dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Dilihat dari
gambar Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo maka dapat dilihat peningkatan
popolasi dari tanaman padi yang ditanam, secara umum rumus peningkatan jumlah
populasi tanaman padi dapat dilihat dengan rumus 100% X 1 : ( 1 +
jumlah legowo)
Sebagai
Contoh,
- Jika Legowo 2:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 2) = 33,3 %
- Jika Legowo 3:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 3) = 25 %
- Jika Legowo 4:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 4) = 20 %
- Jika Legowo 5:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 5) = 16,7 %
POPULASI
- Legowo 2:1 = (20 x 10 cm) x 40 cm, gunakan bambu ukuran 0,6 m x 1 m sehingga didapatkan 2 baris kali 10 baris tanaman = 20 rumpun per 0,6 m2= 33 rumpun/m2.
- Legowo 2:1 = (25 x 12,5 cm) x 50 cm, gunakan bambu ukuran 0,75 m x 1 m sehingga didapatkan 2 baris kali 8 baris tanaman = 16 rumpun per 0,75 m2= 21 rumpun/m2
- Legowo 4:1 = (20 x 10 cm) x 40 cm, gunakan bambu 1 m x 1 m sehingga didapat 4 baris kali 10 baris tanaman = 40 rumpun/m2
- Legowo 4:1 = (25 x 12,5 cm) x 50 cm, gunakan bambu ukuran 1,25 m x 1 m sehingga didapatkan 4 baris kali 8 baris tanaman = 32 rumpun x 0,8 (1 m2/1,25 m2) = 26 rumpun/m2.
UBINAN SISTEM TANAMAN LEGOWO
- Legowo 2:1 (20 X 10 cm) X 40 cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (5 kali legowo 2:1) = 6 m2
- Legowo 2:1 (25 X 12,5 cm) X 50 cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (4 kali legowo 2:1) = 6 m2
- Legowo 4:1 (20 X 10 cm) X 40 cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (3 kali legowo 4:1) = 6 m2
- Legowo 4:1 (25 X 12,5 cm) X 50 cm = 2 m sepanjang barisan x 2,5 m (2 kali legowo 4:1) = 5 m2
Kelebihan Penanaman
dengan sistem jajar legowo :
1.
Semua barisan
rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih
tinggi (efek tanaman pinggir).
Sistem
legowo memberikan kesempatan yang sama pada setiap tanaman dalam memperoleh
sinar matahari. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman lebih baik dan serempak.
Pertumbuhan tanaman yang baik tersebut dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
Berbeda dengan sistem tegel yang barisan tanamannya rapat, sehingga ketika
tanaman padi sudah mulai tinggi dan besar, tanaman yang berada ditengah kurang
mendapatkan sinar matahari sehingga pertumbuhan tidak serempak.
2.
Pengendalian
hama, penyakit dan gulma lebih mudah.
Dengan
sistem legowo, pangkal tanaman tidak ternaungi karena sinar matahari langsung
dapat menyinari bagian pangkal tanaman. Dengan keadaan seperti demikian,
hama/penyakit dan gulma yang dapat hidup dalam suasana lembab dapat ditekan
keberadaannya (contohnya wereng).
3.
Penggunaan pupuk
lebih berdaya guna.
Pemberian
pupuk yang dilakukan pada sistem tanam legowo yaitu pupuk hanya ditaburkan
ditengah barisan antara tanaman. Hal ini lebih menguntungkan karena apabila
pupuk diberikan dengan cara ditaburkan di atas tanaman seperti yang biasa
petani lakukan justru akan membuat pupuk banyak yang menempel pada tengah
batang tanaman dan pupuk yang diperlukan akan lebih banyak. Selain itu,
pemberian pupuk dengan sistem legowo dapat menghambat pertumbuhan gulma karena,
pupuk hanya diberikan ditengah baris dalam pertanaman saja, sedangkan pada
baris legowonya tidak. Dengan demikian gulma yang berada disekitar baris legowo
pertumbuhannya tidak terlalu pesat karena kurang menyerap pupuk.
4.
Meningkatkan
produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.
Kelemahan ketika Tanam Padi dengan
Sistem Jajar Legowo :
1. Akan membutuhkan tenaga kerja yang
lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses penanaman
padi
2. Membutuhkan benih yang lebih banyak,
ini dikarenakan semakin banyaknya populasi tanaman padi
Gbr. Panen Padi Sawah di Timung - Desa Golocador - Kec. Wae Rii |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar