Kamis, 11 Juni 2015

Tanam Padi Menggunakan Sistem Jajar Legowo



Gbr.  Padi Sistem Legowo di Timung - Ds Golo Cador
Sistem tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik budidaya yang dapat memberikan peluang tanaman padi untuk berproduksi lebih tinggi dari sistem tanam biasa (sistem tegel), selain itu sistem tanam padi jajar legowo memberikan berbagai kemudahan diantaranya kemudahan dalam aplikasi pupuk, pengendalian gulma serta pengendalian organisme pengganggu tanaman.

Legowo di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.

Tipe sistem jajar Legowo
1.      Jajar Legowo 2:1 – Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
2.      Jajar Legowo 3:1 – Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
3.      Jajar Legowo 4:1 – setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya

Berikut merupakan gambar dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
 
Dilihat dari gambar Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo maka dapat dilihat peningkatan popolasi dari tanaman padi yang ditanam, secara umum rumus peningkatan jumlah populasi tanaman padi dapat dilihat dengan rumus 100% X  1 : ( 1 + jumlah legowo)


           Legowo  2:1                                             Legowo 4:1

 Sebagai Contoh,

  • Jika Legowo 2:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 2) = 33,3 %
  • Jika Legowo 3:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 3) = 25 %
  • Jika Legowo 4:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 4) = 20 %
  • Jika Legowo 5:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 5) = 16,7 %

 POPULASI
  • Legowo 2:1 = (20 x 10 cm) x 40 cm, gunakan bambu ukuran  0,6 m x 1 m sehingga didapatkan 2 baris kali 10 baris tanaman = 20 rumpun per 0,6 m2= 33 rumpun/m2.
  •  Legowo 2:1 = (25 x 12,5 cm) x 50 cm, gunakan bambu ukuran 0,75 m x 1 m sehingga didapatkan 2 baris kali 8 baris tanaman = 16 rumpun per 0,75 m2=  21 rumpun/m2
  •  Legowo 4:1 = (20 x 10 cm) x 40 cm, gunakan bambu 1 m x 1 m sehingga didapat 4 baris kali 10 baris  tanaman = 40 rumpun/m2
  •  Legowo 4:1 = (25 x 12,5 cm) x 50 cm, gunakan bambu ukuran 1,25 m x 1 m sehingga didapatkan 4 baris kali 8 baris tanaman = 32 rumpun x 0,8 (1 m2/1,25 m2) = 26 rumpun/m2.

 UBINAN SISTEM TANAMAN LEGOWO
  •  Legowo 2:1 (20 X 10 cm) X 40 cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (5 kali legowo 2:1) = 6 m2
  • Legowo 2:1 (25 X 12,5 cm) X 50 cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (4 kali legowo 2:1) = 6 m2
  •  Legowo 4:1 (20 X 10 cm) X 40 cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (3 kali legowo 4:1) = 6 m2
  • Legowo 4:1 (25 X 12,5 cm) X 50 cm = 2 m sepanjang barisan x 2,5 m (2 kali legowo 4:1) = 5 m2

Kelebihan Penanaman dengan sistem jajar legowo :
1.             Semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir). 
Sistem legowo memberikan kesempatan yang sama pada setiap tanaman dalam memperoleh sinar matahari. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman lebih baik dan serempak. Pertumbuhan tanaman yang baik tersebut dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Berbeda dengan sistem tegel yang barisan tanamannya rapat, sehingga ketika tanaman padi sudah mulai tinggi dan besar, tanaman yang berada ditengah kurang mendapatkan sinar matahari sehingga pertumbuhan tidak serempak. 

2.             Pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah.
Dengan sistem legowo, pangkal tanaman tidak ternaungi karena sinar matahari langsung dapat menyinari bagian pangkal tanaman. Dengan keadaan seperti demikian, hama/penyakit dan gulma yang dapat hidup dalam suasana lembab dapat ditekan keberadaannya (contohnya wereng). 

3.             Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
Pemberian pupuk yang dilakukan pada sistem tanam legowo yaitu pupuk hanya ditaburkan ditengah barisan antara tanaman. Hal ini lebih menguntungkan karena apabila pupuk diberikan dengan cara ditaburkan di atas tanaman seperti yang biasa petani lakukan justru akan membuat pupuk banyak yang menempel pada tengah batang tanaman dan pupuk yang diperlukan akan lebih banyak. Selain itu, pemberian pupuk dengan sistem legowo dapat menghambat pertumbuhan gulma karena, pupuk hanya diberikan ditengah baris dalam pertanaman saja, sedangkan pada baris legowonya tidak. Dengan demikian gulma yang berada disekitar baris legowo pertumbuhannya tidak terlalu pesat karena kurang menyerap pupuk.

4.             Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.



 Kelemahan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo :

1.      Akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses penanaman padi

2.      Membutuhkan benih yang lebih banyak, ini dikarenakan  semakin banyaknya populasi tanaman padi

 
Gbr. Panen Padi Sawah di Timung - Desa Golocador - Kec. Wae Rii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar