Selasa, 23 Februari 2016

Contoh Proposal Bantuan Cultivator



PROPOSAL
KELOMPOK TANI “GOLO RI’I”
DESA WAE RI’I  KECAMATAN  WAE RI’I
KABUPATEN  MANGGARAI
Alamat : Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai

Nomor             : 01/KT-GR/MGR/II/2016          Ruteng, 24 Pebruari    2016
Lampiran         : 1 (satu) berkas
Perihal             : Proposal Mesin Pertanian Cultivator

Kepada Yth.
Bupati Manggarai
  Cq. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
        Kabupaten  Manggarai
di –
                      R u t e n g

Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan kepada Bapak  proposal Mesin Pertanian Cultivator   dari Kelompok Tani Golo Ri’i, Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai dalam rangka mendukung usaha pengolahan lahan pertanian untuk pengembangan komoditi  hortikultura dan komoditi pertanian lainnya.

Kami sangat berharap agar Bapak Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura   Kabupaten Manggarai  memberikan perhatian pada  usaha kami melalui bantuan alat Cultivator yang saat ini kami butuhkan.

Demikian usulan kami ini, atas perhatian bapak terdahulunya kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami
Kelompok Tani
“Golo Ri’i”
Ketua Kelompok,




...........................









Mengetahui
Kepala Desa Wae Ri’i,



.......................

Penyuluh
Desa Wae Ri’i



............................





A.  LATAR BELAKANG
      Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama dilakukan  dan perkembangannya  mengikuti perkembangan kebudayaan manusi. Pada awalnya alat dan msin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudin berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat  mesin pertanian yang kompleks. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mensin pertanian.
            
        Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian.

     Langka dan mahalnya tenaga kerja di sektor pertanian menjadi masalah yang umum bagi para petani, kondisi ini  menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya usaha tani yang dijalani. Hal ini dialami juga oleh Kelompok Tani Goli Ri’i di Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai dalam mengembangkan usaha budidaya hortikultura. Salah satu upaya untuk memecahkan masalah tersebut  dengan menggunakan  alat mesin pertanian, dalam hal ini adalah penggunaan alat Cultivator yang merupakan alat penyiangan rumput sekaligus sebagai alat penggembur tanah pada lahan kering, yang tentunya sangat tepat dan cocok untuk digunakan di lahan hortikultura yang saat ini digarap para petani.

     Penggunaan Cultivator ini tidak banyak berbeda dengan peralatan pengolah tanah lainnya. Penyiangan dengan peralatan mekanis ini bertujuan; memberantas tanaman pengganggu, memperbaiki aerasi tanah, mempertahankan kadar lengas tanah, memacu kerja mikroorganisme lebih aktif, mengmbangkan penyediaan unsur hara dalam tanah, menggemburkan tanah agar penetrasi akar tanaman pokok lebih mudah.


B.  GAMBARAN KELOMPOK TANI
Kelompok Tani Golo Ri’i    telah dibentuk sejak tahun 2008,  masuk dalam  kategori kelas kemampuan kelompok Lanjut yang dikukuhkan pada tahun 2015.  Jumlah anggota kelompok sebanyak  30 orang yang semuanya berdomisili di Desa Wae Ri’i  Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Telah mengembangkan berbagai macam komoditi pertanian seperti tanaman pangan (padi dan jagung), tanaman hortikultura (cabe, tomat, brokoli, sawi putih, selada darat, boncis, Kacang Panjang dll) serta  tanaman perkebunan (Kopi dan Cengkeh). Kelompok tani Golo Ri’i belum memiliki  mesin pertanian yang dapat membantu  pengolahan tanah di lahan pertaniannya.  

C. MAKSUD DAN TUJUAN
  1.  Mempertinggi efisiensi tenaga manusia
  2. Meningkatkan derajad dan taraf hidup petani
  3. Menjamin kenaikan kuntitas dan kualitas serta kapasitas produksi pertanian
  4. Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani yaitu dari tipe pertanian untuk kebutuhan keluarga menjadi tipe pertanian komersil.

D.   DASAR PELAKSANAAN
Dasar Pelaksanaan Kegiatan ini adalah :
1. Program Pemerintah Kabupaten Manggarai  melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
2.    Program Kerja Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i
3.    Program Kerja Pemerintah Desa Wae Ri’i

E.     KEBUTUHAN USAHA PENGOLAHAN LAHAN HORTIKULTURA
       Dalam rangka pengembangan berbagai macam tanaman tanaman hortikultura Kelompok Tani   Golo Ri’i   Desa Wae Ri’i,  Kec. Wae Ri’i, membutuhkan   alat mesin pertanian Cultivator sebanyak : 2 Unit.

F.     STRUKTUR KELOMPOK TANI
(Terlampir)

G.    PENUTUP
           Demikian proposal ini kami buat untuk mendapat perhatian Bapak Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  Kabupaten Manggarai sebagai bentuk dukungan bagi kami dalam mengembangkan usaha komoditi hortikultura    di desa Wae Ri’i.

  Atas perhatian dan bantuan Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami
Kelompok Tani
“Golo Ri’i”
Ketua Kelompok,




...........................









Mengetahui
Kepala Desa Wae Ri’i,



.......................

Penyuluh
Desa Wae Ri’i



............................



Senin, 22 Februari 2016

CONTOH PROPOSAL BUDIDAYA BROKOLI



A.  LATAR BELAKANG
Brokoli adalah salah satu sayuran yang saat ini  sangat populer bagi masyarakat di Indonesia. Masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1970, tanaman brokoli tidak membutuhkan waktu lama untuk memperoleh banyak konsumen. Hal ini disebabkan oleh rasa dari sayuran ini yang sangat enak dan sangat cocok untuk digunakan sebagai salah satu bahan masakan sayuran, terlebih lagi brokoli diketahui memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh.

Beberapa khasiat sayur brokoli bagi tubuh yakni dapat meningkatkan produksi protein di dalam tubuh. Kemudian kandungan nutrisi yang terdapat di dalam brokoli juga dapat membantu melindungi jantung kita dari sel-sel yang bersifat merusak. Selain itu, konsumsi brokoli secara rutin juga dapat menurunkan resiko timbulnya kanker, serangan jantung, stroke, anemia, dan juga penyakit katarak.

Brokoli pada umumnya ditanam di daerah yang berhawa sejuk, di dataran tinggi 1000–2000 m dpl dan bertipe iklim basah. Brokoli akan mencapai pertumbuhan optimum pada tanah yang banyak mengandung humus, gembur, porus, dengan pH tanah antara 6–7. Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau. Namun demikian brokoli dapat ditanam sepanjang tahun dengan pemeliharaan lebih intensif.

Desa Wae Rii merupakan salah satu desa di Kecamatan Wae Ri’i terletak di dataran tingggi 1.100 – 1.300 dpl,  memiliki lahan yang subur dan cocok  untuk pengembangan tanaman Brokli.

B.  GAMBARAN KELOMPOK TANI
   Kelompok Wanita Tani   Perintis    telah dibentuk sejak tahun 2012.  Jumlah anggota kelompok sebanyak  30 orang yang semuanya berdomisili di Desa Wae Ri’i  Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Memiliki lahan untuk pengembangan Brokoli seluas 1 Ha.


C. MAKSUD DAN TUJUAN
1.      Terpenuhinya kebutuhan gizi bagi keluarga.
2.      Memenuhi permintaan pasar.
3.      Meningkatkan kesempatan kerja / kesempatan berusaha
4.      Meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani sayur.

D.   DASAR PELAKSANAAN
Dasar Pelaksanaan Kegiatan ini adalah :
1. Program Pemerintah Kabupaten Manggarai  melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
2.    Program Kerja Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i
3.    Program Kerja Pemerintah Desa Wae Ri’i

E.     KEBUTUHAN USAHA BUDIDAYA BROKOLI
Dalam rangka pengembangan usaha budidaya Brokoli Kelompok Wanita Tani   Perintis   Desa Wae Ri’i Kec. Wae Ri’i, membutuhkan  benih dan saprodi sebagai berikut :
1.    Benih Brokoli                : 1 Paket                               
2.    Pupuk Bokashi             :  2 Ton                                            
3.    Pestisida                      :  1 Paket

F.  STRUKTUR KELOMPOK TANI
(Terlampir)


G. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat untuk mendapat perhatian Bapak Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  Kabupaten Manggarai sebagai bentuk dukungan bagi kami dalam mengembangkan Budidaya Brokoli  di desa Wae Ri’i.

Atas perhatian dan bantuan Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami

Kelompok Wanita Tani
“Perintis”
Ketua Kelompok,




............................









Mengetahui
Kepala Desa Wae Ri’i,



..................................

Penyuluh
Desa Wae Ri’i



................................




Jumat, 19 Februari 2016

Rapat Pemanfaatan Mobil Box Pendingin untuk Pemasaran Hortikultura di Kabupaten Manggarai


Pada  tanggal 19 Pebruari 2016,  sebanyak 5 orang  PPL ,  5 orang mantri tani dan 7 orang petani hortikultura menghadiri rapat Pemanfaatan Mobil Box Pendingin untuk Pemasaran Hortikultura di  Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  Kab. Manggarai.   Juga turut hadir dalam rapat tersebut para  pejabat eselon III dan IV  pada sekertariat, bidang Hortikultura dan bidang Pemasaran Hasil serta seorang pengusaha yang telah berpengalaman dalam pemasaran hasil hortikultura di Kabupaten Manggarai.  Rapat tersebut  dipimpin oleh Kepala Dinas Bapak Ir. Vinsensius Marung.

Pada pembukaan rapat disampaikan oleh Kabid Pemasaran Hasil ibu Yuliana  T. Setia bahwa para petani yang diundang  merupakan petani yang telah melaksanakan usaha budidaya hortikultura secara swadaya dan dianggap telah sukses.  Sedangkan PPL dan mantri tani yang diundang adalah  para petugas di wilayah pengembangan hortikultura  tersebut.  Petugas dan petani yang hadir diminta  untuk menjadi nara sumber bagi kelompok-kelompok tani yang ada di wilayah masing-masing maupun  di luar wilayahnya.

Dalam rapat tersebut kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menginformasikan bahwa telah tersedia Mobil Box Pendingin yang  dapat dimanfaatkan untuk pemasaran hortikultura berkapasitas 3 ton. Dengan adanya mobil  tersebut  diharapkan para petani tidak mengalami kesulitan dalam pemasaran karena hasil panen mereka dapat  diangkut sampai ke luar wilayah  Kabupaten Manggarai.  Oleh karena  itu   para petani bisa meningkatkan usaha pengembangan  hortikultura di wilayahnya masing-masing.  Lebih lanjut diinformasikan bahwa pengelolaan mobil tersebut dapat dilakukan oleh para petani atau siapa saja yang berminat  pada usaha  pemasaran hasil  hortikultura dengan mengajukan permohonan sewa pakai mobil kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Manggarai.  Petani atau pengusaha yang bersedia menyewa mobil dengan harga yang telah ditetapkan  serta  mematuhi kesepakatan  akan diikat dalam sebuah Perjanjian Kerja Sama. 

Pada kesempatan itu  pengusaha pemasaran hasil horti yang turut hadir dalam rapat tersebut  Bapak  Ferdinandus Guntur juga menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini adalah persaingan harga dan mutu produk dengan  daerah lain di luar wailayah Kabupaten Manggarai.   Diharapkan petani dapat menghasilkan produk yang berkualitas sehingga mampu bersaing dipasaran.  Juga disampaikan oleh beliau tips agar harga  komoditi hortikultura  tidak jatuh  di pasaran yaitu para petani harus melakukan penanaman bertahap,   dengan penanaman bertahap  tidak terjadi over produksi pada bulan tertentu yang dapat menyebabkan harga turun dan petani merugi.  

Informasi yang disampaikan pada acara rapat tersebut direspon  baik oleh 7 orang petani yang berasal dari  5 desa penghasil  komoditi hortikultura di Kabupaten Manggarai,  antara lain petani  dari kelompok tani Bantang Cama dan kelompok tani Ca Nai Kel. Wali Kec. Langke Rembong, kelompok wanita tani Ca Anggit Desa Poco Likang Kec. Ruteng, kelompok wanita tani Harapan Kita Desa Bangka Lelak Kec. Lelak, kelompok tani Golo Ri’i dan kelompok tani Perintis Desa Wae Ri’i Kec. Wae Ri’i serta kelompok tani Bantang Cama Desa Compang Dari Kec. Rahong Utara.

Senin, 08 Februari 2016

Tanam Padi Jajar Legowo di Desa Wae Ri’i, Kec. Wae Ri’i, Kab. Manggarai



Dalam upaya pencapaian target program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Kementrian Pertanian telah mengeluarkan rekomendasi penerapan sistem tanam yang benar dan baik melalui pengaturan jarak tanam yang dikenal dengan sistem tanam jajar legowo (jarwo).

Pada musim tanam I akhir Januari s/d  pertengahan Pebruari tahun 2016,  Kelompok Tani Karya Bersama  Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai telah  menerapkan penanaman  padi sistem Jajar Legowo (Jarwo) 4:1. Tanaman tersebut ditanam  pada lahan seluas 11 ha, berlokasi di lingko Pau, Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Penanaman dilakukan bersama penyuluh pertanian setempat.