Kamis, 28 Januari 2016

Varietas Kentang Yang Banyak Diminati



Varietas kentang unggul telah banyak beredar di lapangan, berasal dari pemuliaan di dalam negeri dan atau introduksi dari luar negeri. Beberapa varietas kentang yang banyak diminati dan dibudidayakan oleh petani adalah sebagai berikut (Setijo pitojo, 2004):
1.    Varietas Cipanas
Varietas kentang Cipanas adalah hasil persilangan dari varietas Thung 1510 dan Desiree. Tanaman kentang Cipanas berumur antara 95 – 105 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman berkisar antara 50 cm – 56 cm; batang tanaman berwarna hijau tua, memiliki penampang berbentuk segi lima, dan bersayap lurus; daun tanaman berbentuk oval, berwarna hijau tua dengan urat utama hijau muda, dan permukaan bawah daun berbulu; jumlah tandan bunga antara 3 – 7 buah; putik berwarna putih dan benang sari berwarna kuning.
Potensi hasil varietas Cipanas adalah 13 – 34 ton/ha dengan rata-rata 24,9 ton/ha. Umbi berkulit putih, mata umbi dangkal, dan permukaan umbi rata. Daging umbi berwarna kuning dan berkualitas sangat baik. Tanaman kentang varietas Cipanas agak peka terhadap nematoda Meloidogyne sp., tahan terhadap busuk daunPhytophthora infestans, dan peka terhadap layu bakteri Pseudomonas solanacearum (Setijo pitojo, 2004).

2.   Varietas Cosima
Varietas Cosima yang banyak beredar di Indonesia adalah introduksi dari jerman Barat. Tanaman kentang Cosima berumur antara 100 – 110 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman mencapai 75 cm; batang tanaman berwarna hijau tua, memiliki penampang berbentuk segi lima, dan bersayap rata; daun tanaman berbentuk oval dengan ujung meruncing, berwana hijau dengan urat utama hijau muda, dan permukaan bawah daun berkerut serta berbulu; jumlah tandan bunga berkisar antara 5 – 11 buah; putik berwarna putih; benang sari berjumlah lima buah dan berwarna kuning; dan buah berbentuk bulat pipih.
Potensi hasil kentang varietas Cosima berkisar antara 19 – 36 ton/ha, dengan hasil rata-rata 28,5 ton/ha. Kulit umbi berwarna kuning muda dan daging umbi kuning tua. Umbi kentang varietas Cosima memiliki kualitas sedang. Tanaman kentang varietas Cosima cukup tahan terhadap nematoda Meloidogyne sp., tahan terhadap busuk daun Phytophthora infestans, dan agak peka terhadap layu bakteriPseudomonas solanacearum (Setijo pitojo, 2004).

3.    Varietas Segunung
Varietas Segunung adalah hasil persilangan antara varietas Thung 151 C dan Desiree. Tanaman kentang Segunung berumur  100 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman mencapai 70 cm; batang berwana hijau muda berpigmen ungu, memiliki penampang berbentuk segi empat, dan bersayap bergerigi; daun dan urat utama daun berwarna hijau muda, berbentuk oval agak bulat dengan ujung runcing, dan permukaan bawah daun berkerut serta berbulu; jumlah tandan bunga delapan buah, putik berwarna putih, dan benang sari berwarna kuning.
Potensi hasil kentang varietas Segunung mencapai 25 ton/ha. Umbi berkulit kuning, halus, dan mata umbi dangkal. Daging umbi berwarna kuning dan berkualitas baik. Varietas Segunung cukup tahan terhadap busuk daunPhytophthora infestans dan cocok ditanam di dataran tinggi (Setijo pitojo, 2004).

4.   Varietas Granola L.
Varietas Granola L. adalah hasil introduksi dari Jerman Barat. Tanaman kentang varietas Granola L. berumur antara 100 – 115 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman  65 cm; batang berwarna hijau, berpenampang segi lima, dan bersayap rata; daun berwarna hijau dengan urat utama hijau muda, berbentuk oval, dan permukaan daun bagian bawah berkerut; jumlah tandan bunga berkisar antara 2 – 5 buah, putik berwarna putih; dan memiliki 5 buah benang sari berwarna kuning.
Potensi hasil rata-rata 26,5 ton/ha. Umbi berbentuk oval, berkulit kuning sampai putih, dan bermata dangkal. Daging umbi berwarna kuning. Varietas Granola L. tahan terhadap PVA dan PVY, namun agak peka terhadap layu bakteriPseudomonas solanacearum dan busuk daun Phytophthora infestans (Setijo pitojo, 2004).

5.    Varietas Atlantik Malang
Varietas Atlantik Malang merupakan introduksi dari Wisconsin, Amerika. Tanaman kentang varietas Atlantik Malang berumur   100 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman mencapai 50 cm; batang berwarna hijau dan berpenampang agak bulat; daun dan urat utama daun berwarna hijau; permukaan bawah daun bergelombang; jumlah tandan bunga antara 1 – 2 buah; putik berwarna hijau; dan benang sari yang berwarna kuning.
Potensi hasil varietas Atlantik Malang berkisar antara 8 – 20 ton/ha. Kulit dan daging umbi berwarna putih, serta mata umbi dalam. Varietas Atlantik Malang tahan terhadap nematoda (Setijo pitojo, 2004).

6.     Varietas Merbabu-17
Varietas Merbabu-17 adalah hasil persilangan antara IP 81001-1 dan MF-1. Tanaman kentang varietas Merbabu-17 berumur antara 90 – 120 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman lebih dari 100 cm; batang tanaman berwarna hijau; daun tanaman berwarna hijau tua; dan bunga berwarna putih keunguan.
Potensi hasil varietas Merbabu-17 mencapai 24 ton/ha. Umbi berbentuk oblong, memiliki kulit berwarna kuning berbintik-bintik, bermata dangkal, dan daging umbi berwarna kuning. Varietas Merbabu-17 bersifat agak tahan terhadap hama penggorok daun L. huidobrensis dan tahan terhadap busuk daunPhytophthora infestans (Setijo pitojo, 2004).

Sabtu, 16 Januari 2016

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Wae Ri'i, Kec. Wae Ri'i, Kab. Manggarai

KRPL KWT Perintis Desa Wae Ri'i, Kec. Wae Ri'i Kab. Manggarai


Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari lahan yang relative sempit dapat ditanami berbagai macam tanaman antara lain tanaman hias untuk mempercantik tempat tinggal, juga tanaman bahan pangan seperti umbi-umbian, sayur, buah-buahan, tanaman rempah dan obat, serta bahan pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan. Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara lain : dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga.

Hal ini sesuai dengan Program Kementrian Pertanian yang telah mencanangkan program difersifikasi pangan melalui Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dan salah satu kegiatan dalam P2KP adalah optimalisasi pemanfaatan lahan  pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Prinsip dasar KRPL adalah : (1) pemanfaatan  pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (2) diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, (3) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan), dan (4) menjaga kelestariannya melalui  kebun bibit desa menuju (5) peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai merupakan salah satu desa yang telah melaksanakan kegiatan KRPL. Kegiatan tersebut  dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani Perintis sejak tahun 2014,  yang diketuai oleh Ibu Monika Aminah dengan  jumlah anggota sebanyak 30 orang.

Hasil  kegiatan KRPL di desa Wae Ri’i antara lain setiap anggota telah memelihara dan menata tanaman sayur di pekarangan berupa tanaman tomat, cabe, selada, kol, brokoli, kembang kol, daun bawang, seledri, terung, boncis serta berbagai jenis  tanaman sayur lainnya, memelihara ternak ayam, babi  dan kambing. Sayur dan ternak yang dihasilkan dari usaha tersebut dikonsumsi oleh masing-masing rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan  sebagian dijual untuk tambahan penghasilan.

Selain memelihara tanaman dan ternak di pekarangan, kelompok juga membuat kebun bibit desa. Dimana kebun bibit tersebut  menyediakan berbagai jenis bibit sayur bagi anggota kelompok dan  masyarakat sekitar,  dan berfungsi sebagai sumber benih/bibit untuk menjaga keberlajutan pemanfaatan pekarangan.

Senin, 11 Januari 2016

Panen Kentang di Desa Wae Ri'i, Kec. Wae Ri'i, Kab. Manggarai



Pada tahun 2015 kelompok tani Perintis Desa Wae Ri’i, Kec. Wae Ri’i, Kab. Manggari  mendapat bantuan benih kentang varietas Granola L.  dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT yang disalurkan melaui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Manggarai.   

Kentang tersebut ditanam  pada lahan seluas 1 ha dengan jarak tanam  70 cm x 30 cm.   Setelah dilakukan ubinan diperoleh rata-rata 1 pohon menghasilkan 0,5 kg. Maka total produksi per hektar  kurang lebih 0,5 kg x 47.000 pohon   =  23,5 ton kentang.

Patut disyukuri karena  menyambut tahun baru 2016 anggota kelompok  tani Perintis dapat tersenyum lebar,   kentang yang ditanam pada akhir September 2015 akhirnya dapat  dipanen menjelang akhir tahun 2015. Hasil panen masing-masing anggota kelompok bervariasi sesuai luas tanam. Ada yang berhasil mendapatkan uang dari hasil penjualan kentang sampai Rp. 6.000.000,-.   



Rabu, 06 Januari 2016

Rumahku Istanaku


Inilah rumah ku...
kemanapun pergi selalu kami rindukan









Jantung kehidupan dan sumber inspirasi keluargaku












Tempat  berkumpul
tuk  merajut masa depan yang  kami impikan

Pemandangan kota ruteng dari teras belakang rumahku








Rumahku .....
hasil rancanganku sendiri
rancangan yang kutuangkan dari hasil imajinasiku dan ketulusan cintaku









Kutata taman 
dan kuhiasi dengan beranekaragam bunga....
agar rumahku menjadi istana terindah bagi keluargaku












Senin, 04 Januari 2016

Pembangunan Jalan Usaha Tani di Desa Wae Ri'i


Jalan usaha tani atau jalan pertanian yang telah dibangun di Desa Wae Ri’i, Kec. Wae Ri’i, Kab. Manggarai pada tahun 2015 adalah sepanjang 975 meter. Jalan usaha tani ini dibangun untuk memudahkan transportasi pada kawasan pertanian di Lingko Nunang  yang merupakan lokasi pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan budidaya ikan air tawar. Dengan pembangunan jalan usaha tani diharapkan dapat memperlancar mobilitas alat pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan, atau pasar.  

Pembangunan jalan usaha tani ini dilakukan oleh kelompok tani Karya Bersama dibawah pimpinan ketua kelompok bapak Hendrikus Ton dengan jumlah anggota sebanyak 25 orang. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan anggota kelompok  di bagi menjadi  beberapa tim kerja, dimana 1 tim  terdiri dari 4 orang dan masing-masing tim bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalan sepanjang 100 meter – 200 meter. Dengan pembangian pekerjaan dalam bentuk tim seperti ini akhirnya kelompok tani Karya Bersama mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Sabtu, 02 Januari 2016

Penanaman Cengkeh di Desa Wae Ri'i, Kec. Wae Ri'i, Kab. Manggarai


Pada tahun 2015 Kelompok Tani  Jong Jaya  Desa Wae Ri’i, Kec. Wae Ri’i, Kab. Manggarai  menanam  anakan cengkeh sebanyak  1.428 batang. Tanaman  tersebut diserahkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Manggarai kepada kelompok tani  pada akhir  Desember  2015 dan semuanya telah ditanaman pada lahan seluas 7 ha di lokasi Lingko Jong dengan jarak tanam 7 meter x 7 meter. Jenis Cengkeh yang dikembangkan adalah  varietas Zanzibar.  Dimana produktivitas cengkeh jenis ini sangat tinggi. Bahkan pada panen pertama, jika pohon cengkeh memiliki perawatan yang baik, bisa memperoleh produksi  hasil panen yang bagus, sekitar setengah kilo cengkeh basah per pohon. Selain itu cengkeh Zanzibar memiliki keunggulan daya adaptasi yang luas dan  berkualitas baik.