Sabtu, 16 Januari 2016

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Wae Ri'i, Kec. Wae Ri'i, Kab. Manggarai

KRPL KWT Perintis Desa Wae Ri'i, Kec. Wae Ri'i Kab. Manggarai


Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari lahan yang relative sempit dapat ditanami berbagai macam tanaman antara lain tanaman hias untuk mempercantik tempat tinggal, juga tanaman bahan pangan seperti umbi-umbian, sayur, buah-buahan, tanaman rempah dan obat, serta bahan pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan. Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara lain : dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga.

Hal ini sesuai dengan Program Kementrian Pertanian yang telah mencanangkan program difersifikasi pangan melalui Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dan salah satu kegiatan dalam P2KP adalah optimalisasi pemanfaatan lahan  pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Prinsip dasar KRPL adalah : (1) pemanfaatan  pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (2) diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, (3) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan), dan (4) menjaga kelestariannya melalui  kebun bibit desa menuju (5) peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai merupakan salah satu desa yang telah melaksanakan kegiatan KRPL. Kegiatan tersebut  dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani Perintis sejak tahun 2014,  yang diketuai oleh Ibu Monika Aminah dengan  jumlah anggota sebanyak 30 orang.

Hasil  kegiatan KRPL di desa Wae Ri’i antara lain setiap anggota telah memelihara dan menata tanaman sayur di pekarangan berupa tanaman tomat, cabe, selada, kol, brokoli, kembang kol, daun bawang, seledri, terung, boncis serta berbagai jenis  tanaman sayur lainnya, memelihara ternak ayam, babi  dan kambing. Sayur dan ternak yang dihasilkan dari usaha tersebut dikonsumsi oleh masing-masing rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan  sebagian dijual untuk tambahan penghasilan.

Selain memelihara tanaman dan ternak di pekarangan, kelompok juga membuat kebun bibit desa. Dimana kebun bibit tersebut  menyediakan berbagai jenis bibit sayur bagi anggota kelompok dan  masyarakat sekitar,  dan berfungsi sebagai sumber benih/bibit untuk menjaga keberlajutan pemanfaatan pekarangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar