KRPL KWT Perintis Desa Wae Ri'i, Kec. Wae Ri'i Kab. Manggarai |
Lahan pekarangan memiliki
fungsi multiguna, karena dari lahan yang relative sempit dapat ditanami
berbagai macam tanaman antara lain tanaman hias untuk mempercantik tempat
tinggal, juga tanaman bahan pangan seperti umbi-umbian, sayur, buah-buahan,
tanaman rempah dan obat, serta bahan pangan hewani yang berasal dari unggas,
ternak kecil maupun ikan. Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan
pekarangan antara lain : dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga,
menghemat pengeluaran, dan juga memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga.
Hal ini sesuai dengan Program Kementrian Pertanian yang telah
mencanangkan program difersifikasi pangan melalui Gerakan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dan salah satu kegiatan dalam P2KP
adalah optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui konsep Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL). Prinsip dasar KRPL adalah : (1) pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang
untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (2) diversifikasi pangan berbasis
sumber daya lokal, (3) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak,
ikan), dan (4) menjaga kelestariannya melalui
kebun bibit desa menuju (5) peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat.
Desa Wae Ri’i, Kecamatan Wae
Ri’i, Kabupaten Manggarai merupakan salah satu desa yang telah melaksanakan
kegiatan KRPL. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani
Perintis sejak tahun 2014, yang diketuai
oleh Ibu Monika Aminah dengan jumlah anggota
sebanyak 30 orang.
Hasil kegiatan KRPL di desa Wae Ri’i antara lain setiap
anggota telah memelihara dan menata tanaman sayur di pekarangan berupa
tanaman tomat, cabe, selada, kol, brokoli, kembang kol, daun bawang, seledri,
terung, boncis serta berbagai jenis tanaman sayur lainnya, memelihara ternak ayam,
babi dan kambing. Sayur dan ternak yang
dihasilkan dari usaha tersebut dikonsumsi oleh masing-masing rumah tangga untuk
memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan sebagian dijual untuk tambahan penghasilan.
Selain memelihara tanaman
dan ternak di pekarangan, kelompok juga membuat kebun bibit desa. Dimana kebun bibit
tersebut menyediakan berbagai jenis bibit sayur bagi anggota kelompok dan masyarakat sekitar, dan berfungsi sebagai sumber benih/bibit untuk
menjaga keberlajutan pemanfaatan pekarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar