A. LATAR BELAKANG
Komoditas Cengkeh memegang peranan penting
dalam pembangunan perkebunan khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya
karena kontribusinya yang nyata dalam penyediaan kebutuhan bahan baku terutama
bagi industri rokok kretek, peningkatan pendapatan petani, peningkatan devisa
negara, penyediaan kesempatan kerja ditingkat on farm, industri farmasi dan
perdagangan serta sektor informal.
Saat ini sebagian besar hasil cengkeh (± 90
%) digunakan sebagai bahan baku pembuatan industri rokok kretek (PRK), sisanya
untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan obat – obatan. Oleh karenanya
tidak dapat disangkal bahwa peran cengkeh dalam perekonomian nasional cukup besar
terutama dalam bentuk penerimaan cukai rokok pada tahun 2009 sebesar Rp 50,5
triliun dan pada tahun 2010 mencapai Rp. 58 triliun.
Kondisi cengkeh nasional mengalami pasang
surut mengingat fluktuasi harga cengkeh yang cukup besar dan biaya panen dan pengolahan
cukup tinggi. Sementara itu di sisi teknis, tanaman cengkeh mempunyai
karakteristik yang khas yaitu adanya panen besar diikuti panen kecil pada tahun berikutnya serta panen
raya pada periode tertentu. Pada saat panen besar atau panen raya harga cenderung
menurun sampai dibawah break
event yang mengakibatkan
petani merugi dan kemudian tidak memelihara tanamannya. Hal tersebut
mengakibatkan pertanaman kurang baik dan produktivitas rendah. Sementara itu kondisi
di lapangan menunjukan bahwa banyak tanaman cengkeh yang sudah tua dan rusak, adanya
serangan Hama/Penyakit, kurangnya pemeliharaan tanaman dan belum menggunakan
bibit unggul. Untuk itu, dalam rangka mempertahankan keseimbangan penawaran dan
permintaan cengkeh dalam jangka panjang,
diperlukan upaya–upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Salah
satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas
Kehutanan dan Perkebunan guna meningkatkan produktivitas cengkeh dimaksud
sekaligus meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Manggarai adalah perluasan
areal tanaman Cengkeh.
Desa Wae Ri’i merupakan
salah satu desa di kecamatan
Wae Ri’i Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki lahan yang subur
untuk mengembangkan berbagai jenis
tanaman pertanian. Salah satu tanaman yang sangat diminati oleh masyarakat
karena memiliki harga jual cukup tinggi
adalah tanaman Cengkeh. Tanaman cengkeh sudah dikembangkan oleh masyarakat Wae
Ri’i namun populasinya masih sangat
terbatas sehingga tidak memberikan nilai
tambah untuk meningkatkan pendapatan. Disamping itu dalam pengembangannya petani
belum menggunakan bibit unggul sehingga
hasil produksi tidak sesuai yang diharapkan.
Dalam rangka mensukseskan
program Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Manggarai, maka desa Wae
Ri’i dapat dijadikan sebagai salah satu
wilayah pengembangan tanaman cengkeh.
B. GAMBARAN KELOMPOK TANI
Kelompok Tani Golo
Ri’i telah dibentuk sejak tahun 2008
dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 31
orang yang semuanya berdomisili di Desa Wae Ri’i Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Pada
dasarnya kelompok ini telah mengupayakan berbagai kegiatan usaha tani, memiliki
lahan potensial untuk pengembangan Cengkeh seluas 25 ha di lingko Jong, Tagi,
Pinggang dan Nunang.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman cengkeh melalui penerapan teknologi budidaya dan penggunaan bibit unggul.
2.
Meningkatkan
pendapatan petani cengkeh di lokasi kegiatan
3.
Mendukung
pengembangan kawasan cengkeh
4. Memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri
D. DASAR
PELAKSANAAN
Dasar Pelaksanaan Kegiatan ini
adalah :
1. Program Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2.
Program Kerja Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i
3.
Program Kerja Pemerintah Desa Wae Ri’i
E. KEBUTUHAN
DANA
Dana yang dibutuhkan untuk
pengembangan tanaman Cengkeh 25 Ha :
- Biaya
pengadaan bibit : 5.100
koker x Rp. 15.000 : Rp. 76.500.000
- Biaya
pembersihan lahan :
500 HOK x Rp. 40.000 : Rp. 20.000.000
- Biaya
penggalian lubang : 250 HOK x
Rp. 40.000 : Rp. 10.000.000
- Biaya
Penaman : 125 HOK
x Rp. 40.000 : Rp. 5.000.000
T
o t a l :
Rp. 111. 500.000
Jenis pekerjaan/bahan yang tidak termuat dalam kebutuhan
dana dilakukan/disiapkan secara swadaya oleh anggota kelompok.
F. STRUKTUR
KELOMPOK TANI
Terlampir
G. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat untuk mendapat perhatian
Bapak Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Manggarai sebagai bentuk dukungan bagi kami dalam
mengembangkan usaha pengembangan tanaman Cengkeh di desa Wae Ri’i.
Atas perhatian dan bantuan
Bapak kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami
Kelompok Tani
“Golo Ri’i”
Ketua,
.............................
|
Mengetahui:
Kepala
Desa Wae Ri’i,
..............................
|
Penyuluh
Desa
Wae Ri’i
.............................
|
Bagus bu. Menarik....
BalasHapusMakasih pak... semoga bermanfaat...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus