Kamis, 26 November 2015

PROPOSAL PENGEMBANGAN TANAMAN CENGKEH


A.  LATAR BELAKANG
Komoditas Cengkeh memegang peranan penting dalam pembangunan perkebunan khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya karena kontribusinya yang nyata dalam penyediaan kebutuhan bahan baku terutama bagi industri rokok kretek, peningkatan pendapatan petani, peningkatan devisa negara, penyediaan kesempatan kerja ditingkat on farm, industri farmasi dan perdagangan serta sektor informal.
Saat ini sebagian besar hasil cengkeh (± 90 %) digunakan sebagai bahan baku pembuatan industri rokok kretek (PRK), sisanya untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan obat – obatan. Oleh karenanya tidak dapat disangkal bahwa peran cengkeh dalam perekonomian nasional cukup besar terutama dalam bentuk penerimaan cukai rokok pada tahun 2009 sebesar Rp 50,5 triliun dan pada tahun 2010 mencapai Rp. 58 triliun.
Kondisi cengkeh nasional mengalami pasang surut mengingat fluktuasi harga cengkeh yang cukup besar dan biaya panen dan pengolahan cukup tinggi. Sementara itu di sisi teknis, tanaman cengkeh mempunyai karakteristik yang khas yaitu adanya panen besar diikuti  panen kecil pada tahun berikutnya serta panen raya pada periode tertentu. Pada saat panen besar atau panen raya harga cenderung menurun sampai dibawah break event yang mengakibatkan petani merugi dan kemudian tidak memelihara tanamannya. Hal tersebut mengakibatkan pertanaman kurang baik dan produktivitas rendah. Sementara itu kondisi di lapangan menunjukan bahwa banyak tanaman cengkeh yang sudah tua dan rusak, adanya serangan Hama/Penyakit, kurangnya pemeliharaan tanaman dan belum menggunakan bibit unggul. Untuk itu, dalam rangka mempertahankan keseimbangan penawaran dan permintaan cengkeh dalam jangka panjang,  diperlukan upaya–upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan guna  meningkatkan produktivitas cengkeh dimaksud sekaligus  meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Manggarai adalah perluasan areal  tanaman Cengkeh.
Desa Wae Ri’i merupakan  salah satu  desa di  kecamatan Wae Ri’i  Kabupaten Manggarai   Provinsi  Nusa Tenggara Timur memiliki lahan yang subur untuk mengembangkan  berbagai jenis tanaman pertanian. Salah satu tanaman yang sangat diminati oleh masyarakat karena memiliki harga jual  cukup tinggi adalah tanaman Cengkeh. Tanaman cengkeh sudah dikembangkan oleh masyarakat Wae Ri’i namun populasinya  masih sangat terbatas  sehingga tidak memberikan nilai tambah untuk meningkatkan pendapatan. Disamping itu dalam pengembangannya petani belum menggunakan bibit unggul  sehingga hasil produksi tidak sesuai yang diharapkan.
Dalam rangka mensukseskan program Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Manggarai, maka desa Wae Ri’i   dapat dijadikan sebagai salah satu wilayah pengembangan tanaman cengkeh.

B.  GAMBARAN KELOMPOK TANI
Kelompok Tani  Golo Ri’i  telah dibentuk sejak tahun 2008 dengan jumlah anggota kelompok sebanyak  31 orang yang semuanya berdomisili di Desa Wae Ri’i  Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Pada dasarnya kelompok ini telah mengupayakan berbagai kegiatan usaha tani, memiliki lahan potensial untuk pengembangan Cengkeh seluas 25 ha di lingko Jong, Tagi, Pinggang dan Nunang.

C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman cengkeh melalui penerapan teknologi budidaya  dan penggunaan bibit unggul.
2.     Meningkatkan pendapatan petani cengkeh di lokasi kegiatan
3.     Mendukung pengembangan kawasan cengkeh
4. Memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri  

D.   DASAR PELAKSANAAN
Dasar Pelaksanaan Kegiatan ini adalah :
1. Program Pemerintah Kabupaten Manggarai  melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2.    Program Kerja Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i
3.    Program Kerja Pemerintah Desa Wae Ri’i


E.  KEBUTUHAN DANA
Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tanaman Cengkeh 25 Ha :
-       Biaya pengadaan bibit         : 5.100 koker x Rp. 15.000   : Rp.   76.500.000
-       Biaya pembersihan lahan     : 500 HOK x Rp. 40.000      : Rp.   20.000.000
-       Biaya penggalian lubang      : 250 HOK x Rp. 40.000      : Rp.   10.000.000
-       Biaya Penaman                  : 125 HOK x Rp. 40.000      : Rp.     5.000.000
T o t a l                                                                     : Rp. 111. 500.000

Jenis  pekerjaan/bahan yang tidak termuat dalam kebutuhan dana dilakukan/disiapkan secara swadaya oleh anggota kelompok.

F.  STRUKTUR KELOMPOK TANI
Terlampir


G. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat untuk mendapat perhatian Bapak Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan  Kabupaten Manggarai sebagai bentuk dukungan bagi kami dalam mengembangkan usaha pengembangan tanaman Cengkeh di desa Wae Ri’i.
Atas perhatian dan bantuan Bapak kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami

Kelompok Tani
“Golo Ri’i”
Ketua,



.............................







Mengetahui:
Kepala Desa Wae Ri’i,


..............................

Penyuluh
Desa Wae Ri’i


.............................






3 komentar: