Ilustrasi : Persawahan Wade-Desa Wae Ri'i |
Menanam tanaman hias di
pekarangan rumah sudah biasa. Tapi kalau menanamnya di pinggir sawah, maka menjadi “Luar Biasa”. Bahkan kini
menjadi cara efektif mencegah musuh alami yang biasanya menyerang tanaman padi.
Pengendalian hama tanaman
padi dengan memanfaatkan tanaman hias dikenal dengan sebutan Refugia. Menurut
berbagai sumber, refugia merupakan suatu area yang ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan yang dapat
menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi
musuh alami seperti predator dan parasitoid.
Refugia bisa merupakan
tanaman bunga-bunga yang ada di galengan atau pinggir sawah. Tanaman hias
itulah yang akan menarik serangga, lalu menjadi tempat hidup dan berlindung
musuh alami hama tanaman padi (wereng dan penggerek batang). Cara ini telah
diuji coba di Vietnam dengan menanam tanaman bunga dan sayur di pematang sawah.
Dengan adanya tanaman hias
di pinggir sawah, musuh alami tersebut lebih sehat dan daya hidupnya lebih
lama. Saat menyerang OPT (Organisma Pengganggu Tanaman) pun lebih gesit dibanding tidak ada refugia, karena musuh
alami hanya mengkonsumsi pakan dari
pinggir sawah. Musuh alami
tersebut menjadi sahabat petani dalam menyerang hama penyakit.
Karena itu Direktur Perlindungan
Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Dwi Iswari mengatakan, pihaknya kini
sedang menggiatkan perbaikan lingkungan dengan penanaman refugia. Untuk itu
pemerintah menghimbau petani untuk tidak menyemprot galengan dengan pestisida.
Penanaman refugia telah
diterapkan dalam penerapan PHT sekitar 14 ribu hektar (ha) di seluruh
Indonesia. Dalam penanaman refugia, menurut Dwi, ada unsur pembelajaran,
pengamatan, perbaikan lingkungan, prediksi OPT, dan sebagainya.
Dari hasil pengamatan, di Yogyakarta dan
sentra pangan di Jawa Tengah, penanaman refugia terbukti membuat tikus tidak
berkembang di tempat tersebut. Misalnya
dengan menanam kenikir di galengan/pinggir/pematang sawah, ternyata baunya membuat tikus pergi.
Keuntungan lainnya galengan menjadi bersih karena tikus menyukai tempat yang
kotor.
Jenis Tanaman
Bagaimana memilih tanaman
untuk refugia? Banyak alternatifnya, tetapi lebih baik adalah tanaman yang
berbunga. Refugia tanaman berbunga tidak semuanya dapat digunakan sebagai usaha
konservasi musuh alami, terkadang mendatangkan serangga hama yang tidak kita
kehendaki.
Tanaman yang berpotensi
besar sebagai refugia adalah tanaman bunga matahari, tanaman kenikir dan
tanaman bunga kertas (zinnia). Ketiga tanaman ini mempunyai bunga yang mencolok
dan dan mempunyai warna yang
diminati musuh alami.
Tanaman kacang panjang juga
ternyata sangat cocok digunakan untuk
usaha konservasi musuh alami. Tanaman kacang panjang ini bisa diambil manfaat
secara langsung (kacang dan lembayung) dan secara tidak langsung (sebagai
refugia).
Kelebihan bunga kertas,
selalu mekar dan bunganya beraneka warna sehingga banyak dikunjungi serangga
dari berbagai jenis kupu-kupu, semut, kumbang, laba-laba dan
lebah. Kelebihan lain tanaman ini mudah ditanam (cepat tumbuh), bibit
mudah diperoleh, regenerasi tanaman tergolong cepat dan kontinyu.
Ada jenis gumla yang dapat
digunakan sebagai refugia asteraceae
(keluarga aster). Gulma ini ditata
pada jalur khusus Jenis gulma berbunga ini akan
menarik serangga musuh alami, pengaruh gulma terhadap tanaman pokok
tidak terlalu berarti, bahkan meningkatkan stabilitas ekologi pertanian.
Selain gulma, tumbuhan liar
yang berbunga disekitar lahan pertanian juga berpotensi menjadi refugia, yaitu
antara lain jenis S’ynedrella nodiflora,
Centella asiatica, Setaria, Borreria repens, dan Arachis
pentoi.
Hal yang perlu diperhatikan
dalam menanam tanaman refugia adalah jangan terlalu dekat dengan komoditas
utama agar tidak berebut undur hara dan air. Selain itu, penyemprotan hanya
saat populasi hama sudah tinggi. Diharapkan agar serangga menguntungkan yang
sudah ada di lahan tidak ikut terbunuh saat penyemprotan.
Gambar :
Bunga Kertas (Zinnia) |
Bunga Matahari |
Bunga Kenikir |
asteraceae |
Centella asiatica |
Setaria |
Arachis pentoi |
Semoga bermanfaat.
Sumber :
Sinar tani Edisi 12-18
Oktober 2016 No. 3674 Tahun XLVII
Klo untuk tanaman jagung itu bisa pakai bunga apa?
BalasHapus